Pendidikan menjadi kunci untuk mempersiapkan manusia menghadapi tantangan di era digital. Namun, era digital juga membawa tantangan baru, seperti ketergantungan pada teknologi, pencemaran informasi, dan perubahan metode belajar, yang dapat memengaruhi kualitas pendidikan dan kesetaraan kesempatan.
Hal ini juga berdampak pada perubahan kurikulum, yang kini mengintegrasikan teknologi, menekankan literasi digital, serta pengembangan keterampilan seperti berpikir kritis dan kreativitas. Transformasi ini bertujuan mempersiapkan siswa untuk memanfaatkan teknologi secara efektif dan menghadapi tantangan masa depan (Afif, 1970).
Era teknologi digital, termasuk kemajuan kecerdasan buatan (AI), memengaruhi peran guru. Menurut Fitriah & Mirianda (2019), hal ini menjadi tantangan bagi guru karena mereka harus menguasai pengetahuan dan keterampilan serta beradaptasi dengan perkembangan teknologi. AI, misalnya, dapat memberikan umpan balik instan dan alat bantu interaktif yang mendukung pembelajaran siswa secara efisien.
Namun, AI juga menambah tuntutan bagi guru untuk terus beradaptasi, memastikan teknologi digunakan secara efektif dan tidak memperburuk kesenjangan akses di antara siswa.
Artificial Intelegence (AI) juga menghadirkan tantangan, seperti perlunya menjaga privasi dan keamanan data siswa serta menghindari perburukan kesenjangan akses antara siswa dengan dan tanpa teknologi canggih.
Oleh karena itu, penting untuk merancang kebijakan dan praktik yang bijaksana dalam penerapan AI agar teknologi ini dapat digunakan secara bijak untuk meningkatkan hasil belajar dan mendukung perkembangan siswa (Rifky, 2024).
Wujud Implikasi AI Terhadap Media Pembelajaran PAI
Setelah mengupas urgensi AI dalam pembelajaran PAI, penjelasan ini disempurnakan lagi dengan mengeksplorasi berbagai contoh konkret bagaimana AI dapat diterapkan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran PAI. Mulai dari platform pembelajaran, berbagai alat bantu interaktif yang akan mendukung pemahaman peserta didik, yang pastinya merupakan wujud dari pengembangan AI.
a. Chat GPT untuk Komunikasi dan Kolaborasi
Chat GPT dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas di berbagai bidang, termasuk pendidikan. Chat GPT, menghasilkan teks yang sesuai dengan konteks percakapan (A. Setiawan & Luthfiyani, 2023). Pemanfaatan teknologi ini untuk memperkaya materi ajar, mencari penjelasan, atau contoh kasus relevan. Selain itu, dianggap dapat mengubah interaksi sosial dengan cara yang radikal (Rudolph et al., 2023).
b. Aplikasi Toontasic 3D
Toontastic adalah salah satu aplikasi AI untuk menggambar, menganimasikan, dan menceritakan kartun. Caranya, dengan menggerakkan karakter di layar dan mengucapkan kisah yang dianimasikan. Toontastic merekam suara dan memberikan animasi, dapat disimpan sebagai video 3D (Pulungan et al., 2023).
Dalam konteks Pendidikan Agama Islam, Toontastic dapat digunakan untuk membuat animasi kisah para nabi dan rasul, animasi doa-doa harian, menciptakan suasana belajar yang interaktif dan menarik.
c. Search Engine
Search engine adalah alat interaktif untuk memudahkan pencarian informasi, yang mendukung proses belajar dan menambah wawasan (Podomi et al., 2018), seperti membuat rencana pembelajaran, metode pengajaran, dan tutorial teknologi pendidikan. Meskipun sudah umum digunakan (seperti Google, Yahoo, dan Bing). Caranya, dengan kata kunci. Penggunaan search engine memerlukan pengawasan guru untuk memastikan pemanfaatannya tepat.
d. Mentor Virtual
Penggunaan mentor virtual dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) memberikan manfaat mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan siswa dalam memahami materi seperti sejarah Islam, fiqh, aqidah, dan akhlak. Selain itu, memberikan umpan balik langsung setelah aktivitas belajar, seperti kuis tentang ayat-ayat Alquran atau hadis, membantu siswa memahami konsep yang belum dikuasai (Putri Supriadi et al., 2022).
Akses lebih mudah ke sumber daya PAI seperti tafsir dan hadis dan mendukung pembelajaran jarak jauh. Siswa tetap mendapatkan pembelajaran berkualitas meskipun tidak ada pengajaran langsung. Penggunaan AI dalam PAI meningkatkan pemahaman dan aplikasi ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari siswa (Maso et al., 2015).
Dengan demikian, dapat mencetak generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga kuat dalam nilai-nilai spiritual